PRINSIP PEMANTULAN SUARA PADA ACDP
Created By Aris Dwi rahmanto
230210110027
Sejarah adanya akusitk kelautan berawal pada
tahun 1490 oleh Leonardo Da Vinci, kemudian pada abad ke 19, Jaques dan Pierre
Currie menemukan piezoelectricity. Saat perang dunia 1, kemudian dikembangkan
di Inggris pada perang dunia 2, fungsinya tentu untuk keperluan militer.
Setelah perang dunia 2 selesai, penerapan dari akustik kelautan sendiri
dilakukan untuk tujuan damai dan lebih ke arah ilmiah, antara lain untuk
mempelajari proses perambatan suara di dalam air, penelitian sifat sifat
akustik dan benda benda yang terdapat pada suatu perairan, komunikasi dan
penentuan posisi di dalam kolom air. Kemudian pada dekade 70-an, akustik
kelautan berkembang pesat dengan ditemukannya echo integrator yang dapat
menghasilkan nilai absolut untuk estimasi dan pendugaan bawah air. (Syahputra,
2011)
Dalam Ilmu Akustik
Kelautan dikenal alat yang disebut ADCP. ADCP yang merupakan singkatan Acoustic Doopler Current Profiler adalah
alat yang digunakan untuk mengetahui pergerakan pertikel dalam suatu perairan
seperti arus dan gelombang. Prinsip
kerja ADCP berdasarkan perkiraan kecepatan baik secara horizontal maupun
vertikal menggunakan efek Doppler untuk menghitung kecepatan radial relatif,
antara instrumen (alat) dan hamburan di laut. Efek Doppler yang dirasakan oleh seorang pengamat adalah
tatkala ia merasakan frekuensi bunyi yang lebih tinggi dari frekuensi sumber
bunyi itu sendiri manakala ia dan/atau sumber bunyi bergerak relatif saling
mendekati, dan merasakan frekuensi bunyi yang lebih rendah manakala ia dan/atau
sumber bunyi bergerak relatif saling menjauhi. Tiga beam akustik yang berbeda arah adalah syarat
minimal untuk menghitung tiga komponen kecepatan. Beam ke empat menambah
pemborosan energi dan perhitungan yang error. ADCP
mentransmisikan ping, dari tiap elemen transducer secara kasar sekali tiap
detik. (Cakasana,
2012)
Accoustic Doppler
Current Profiler atau yang lebih sering disingkat dengan ADCP ini merupakan
alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran di dalam kolom air laut seperti
pengukuran kecepatan rambat suara di dalam air laut. ADCP yang beroperasi tidak
hanya dapat mengukur kecepatan suara di dasar laut tapi juga pada interval yang
sama hingga ke permukaan. (Syahputra, 2011)
Gambar 1. ADCP
(Accoustic Doppler Current Profiler)
Sumber: http://www.whoi.edu/instruments/viewInstrument.do?id=819
ADCP bekerja dengan
mendeteksi keberadaan suara pada frekuensi yang konstan. pantulan suara yang
bergerak didalam air dibawa oleh partikel partikel air dan dipantulkan
kembali ke ADCP. karena efek doppler, pantulan gelombang suara yang dibawa oleh
partikel air menjauh dari alat menyebabkan penurunan frekuensi elombang suara.
perbedaan gelombang suara yang dikeluarkan oleh ADCP dengan gelombang yang
diterima disebut dengan “pergeseran doppler” (doppler shift), dimana
pergeseran ini digunakan untuk mengukur seberapa cepat gelombang tersebut
bergerak melalui partikel air. (Syahputra, 2012)
Efek Doppler dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Fdoppler = -2Fsource ( V / C )
Dari persamaan ini, V
adalah kecepatan relative diantara sumber dan receiver. Gerakan
mengindikasikan perubahan jarak diantara
keduanya., C adalah kecepatan dari suara, Fdoppler perubahan dari
frekuensi receiver di receiver (i.e., the Doppler shift), dan Fsource frekuensi
dari transmisi suara. (Cakasana,
2012)
Sumber:
Anonim. 2011. Efek Doppler. Diakses tanggal 16 April 2013. http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/materi%20fisika/kls%20xi/mp_426/
Syahputra, Liza. 2012. Akustik Kelautan. Diakses tanggal 16 April 2013. http://lizanaueparanaue.blog.com /2012/11/11/akustik-kelautan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar