PENGARUH CAHAYA PADA VISIBILITAS DI BAWAH AIR
Created By Aris Dwi Rahmanto
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi
yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Cahaya adalah energi berbentuk
gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar
380nm hingga 750nm. Menurut Supangat cahaya adalah bentuk radiasi
elektromagnetik yang bergerak dengan kecepatan yang mendekati 3 X 108 ms-1
dalam ruang hampa (berkurang menjadi 2,2 X 108 ms-1 dalam air
laut) (Supangat, 2003). Dalam air laut peranan cahaya sangat penting bagi
penyelam yaitu untuk menentukan baik buruknya visibilitas suatu perairan.
Visibilitas adalah
mengenai kontras. Suatu objek dapat terlihat karena mempunyai warna yang
berbeda dengan latar belakangnya atau berbeda kecerahan (atau keduanya).
Kontras kecerahan lebih penting dari perbedaan warna dalam lingkungan laut,
kecuali di beberapa meter zona fotik (contoh, dalam air jernih lingkungan
karang tropis dimana perbedaan warna sangat penting untuk pengenalan inter- dan
intra-spesifik, kamuflase, menghindari predator dst.). Pada kedalaman lebih
beberapa meter, downwelling irradiance tidak hanya teratenuasi oleh
penyerapan dan penyebaran tetapi juga menjadi monokromatik karena penyerapan
selektif panjang gelombang yang berbeda. Di tingkat sinar yang lebih rendah
beberapa dunia bawah air, mata hewan yang dapat membedakan warna dalam keadaan
normal harus menggunakan sel penglihatan malam yang lebih sensitif karena
semuanya terlihat abu-abu. Kontras akan berkurang terhadap jarak, ini
disebabkan karena: pertama, sinar dari objek yang diamati teratenuasi oleh
penyerapan dan penyebaran; kedua, ada sinar matahari yang datang (atau sinar
bulan) tersebar ke arah pengamat di sepanjang jalur penglihatan. Ini
menghasilkan ‘penutup sinar’, di belakang objek sehingga tidak bisa dibedakan,
hal ini berlangsung sampai “penutup sinar” tadi hilang dari latar belakkang
objek tersebut. (Supangat, 2003)
Sumber:
Cahya.
2019. “cahaya”. Diakses tanggal 15 April 2013. Cahya-teknologika.blogspot.com
Supangat,
Agus. 2003. Pengantar Oseanografi. Jakarta : Departemen Kelautan dan Perikanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar